Fish Bank Bambu: Mahakarya Nelayan untuk Alam dan Generasi Mendatang
Tim PenyusunPelaku eksploitasi alam yang hanya memikirkan keuntungan diri sendiri, bukan hanya sudah mencederai alam, namun juga menyisakan kerusakan untuk generasi mendatang. Pun, bagi para nelayan kecil, aktivitas eksploitasi di laut sangat merugikan mereka.
Kerusakan terumbu karang di laut Indonesia saat ini sudah mencapai titik kritis. Habitat utama ikan dan biota lainnya dirusak hanya untuk mendapatkan keuntungan instan. Mirisnya, penggunaan bom ikan, pukat dan alat perusak laut lainnya makin marak di kalangan nelayan kecil dengan kapasitas menangkap ikan yang sedikit.
Pengaruh keuntungan instan mencekoki pikiran mereka. Alhamdulillah, kesadaran para nelayan di Desa Bomo, Banyuwangi untuk mengembalikan kejayaan lautan mereka, disambut baik oleh YBM PLN. Dukungan penuh inilah yang mereka butuhkan.
Dari sana, tercetuslah ide untuk membuat modul fish bank yang berfungsi sebagai terumbu karang buatan dan rumah pemijahan telur-telur ikan. Ide yang awalnya hanya disampaikan melalui Erie Sudewo, kemudian sampai menjadi rangkaian program pemberdayaan ekonomi yang sistematis setelah mendapat dukungan dari YBM PLN.
Buku ini akan menyajikan kisah perjuangan nelayan Desa Bomo mewujudkan kesadaran mereka menjaga alam. Bukan hal yang mudah bagi para nelayan tradisional untuk fokus pada kelestarian alam. Dibutuhkan kesadaran yang kuat, kesabaran dan keuletan yang harus dijaga bersama.
YBM PLN berharap, pesan positif dan juga sekaligus upaya melaporkan kinerja YBM PLN bisa tertuang dari lembaran buku ini, yang dihadirkan di tengah semangat untuk terus menjejak manfaat.